"Sungguh menakjubkan perkara seorang
mukmin. Seluruh perkaranya baik baginya. Tidak ada hal seperti ini kecuali
hanya pada orang mukmin. Jika dia mendapatkan kesenangan lantas dia bersyukur,
maka hal itu baik baginya. Dan jika dia ditimpa kesulitan lantas dia bersabar,
maka hal itu baik baginya." (HR. Muslim, no. 2999)
Sahabat sekalian, mohon maaf karena beberapa hari yang lalu Media Inspirasi
Muslim belum diupdate lagi, karena skripsi sudah mulai merapat… hmm, sekalian
mohon do’a semoga penelitian ini lancar dan menjadi salah satu segmen dalam
dakwah. Allahumma amiin.
Sabar dan Syukur. Seperti dua keeping mata uang. Dua perkara yang
terlihat ringan namun banyak umat tergelincir karena melalaikannya. Memang
sepertinya terlihat gampang-gampang susah.. tapi insyaAllah banyak gampangnya
sesuai dgn yang saya sebut tadi (gampangnya 2x, dan susahnya cm
1x).
Nampaknya bersyukur atas
kelapangan dan kemudahan lebih sulit dari bersabar atas cobaan. Mungkin itulah
yang menyebabkan orang yang pandai bersyukur cenderung lebih sedikit daripada
orang yang bersabar. Dan akan lebih mudah jika
kita melihat atau mengamati kisah tentang pokok bahasan kita ini untuk kemudian
berlatih menghadirkannya dalam kehidupan sehari-hari..
Suatu ketika ada seorang -maaf- pemulung sambil memikul “bagor”nya, berjalan
gontai. Butiran keringat didahi mengisyaratkan betapa melelahkan hari itu.
Berpapasanlah dijalan dengan empat orang santri yang ditangannya masing membawa
berkat setelah menghadiri acara syukuran pembukaan sebuah laundry. Seketika
mata sang pemulung itu tertuju pada nasi kotak yang dibawa. Betapa mengejutkan
salah seorang santri kemudian berkata,
“bapak mau nasi kotak ini pak?”. Seketika suara langkah mereka tidak terdengar
lagi.
“mau mas…”, sahut si bapak dengan wajah berseri (belum pernah melihat seorang
pemulung dengan wajah seperti itu).
“yasudah ini buat bapak aja….”
“Alhamdulillah…… makasih mas, semoga diganti sama Allah dengan yang lebih
banyak”. Setelah saling melempar senyum merekapun berlalu.
Sungguh islam itu indah. Segalanya nampak menakjubkan jika kita memiliki Frame
atau sudut pandang ala islam. Kisah diatas merupakan salah satu contoh kecil
dalam sabar dan syukur. Apakah sahabat tau dibagian mananya? ^^. Coba kita
pilah menjadi beberapa sudut pandang untuk mempermudah…
1. Si Bapak : sungguh bahagianya mendapatkan
nasi kotak, dan mungkin melebihi bahagianya kita jika memakannya. Namun
seketika itu pula ia taklupa kepada Allah ta’ala.. dengan memujiNya
(Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah), sebagai salah satu bentuk syukur
kepada Allah. (semoga Allah membersamai langkahnya)
2. Si Santri : apakah ia menyesal setelah
memberikan berkatnya? Kecewa karena teman2nya membawa berkat yang utuh
sementara dia tidak samasekali? Saya rasa tidak. Sungguh bahagianya santri itu
dapat membuat orang bahagia karena sumbangsihnya. Bahagianya merupakan bagian
dari sabar yang terselubung, dikemas dalam bentuk yang lebih indah.
Cerita diatas memang tak sehebat cerita para nabi(ulul ‘azmi)
bersama sahabat2nya. Tetapi insyaAllah cukup untuk memberi contoh kepada kita
tentang indahnya sabar dan nikmatnya syukur. Dan Allah Ta’ala pasti memberikan
setiap yang bernyawa itu ujian..
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)
dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”(Al-Anbiya’: 35)
Setiap Ujian apapun itu, pasti membutuhkan jawaban, iya gak? Kalau ujian Allah terkait
keburukan-kebaikan, kelapangan-kesempitan, sehat-sakit, yang dapat
membolak-balikkan hati, maka sabar dan syukur adalah jawaban atas ujian itu.
Sahabat, buatlah kisahmu sendiri.. ujian Allah bisa datang kapansaja, mari
jawab ujian itu dengan sebaik-baik jawaban. Hingga Allah berkenan memasukkan
kita ke JannahNya melewati pintu sabar/syukur. Amiin
Wallahu a’lam bishshowab
by: Keigo_ArRifaiy
No comments:
Post a Comment