Sahabat, memang banyak tekanan dunia yang kita lalui
setiap hari hingga kadang membuat diri serasa bingung, penat, lemas, mengantuk,
malas… iya gak sob? Mulai dari IPK yang turun, kegiatan organisasi yang kian
berat, uang kiriman (anak kost) yang tak kunjung datang, tugas kuliah menerpa
tiap pekan, sampai pada skripsi yang dikejar waktu (duh.. jadi teringat
temen-temen sekelas).
Silahkan sahabat instropeksi sendiri, disaat galau itu melanda,
sadar atau tidak kita sudah selangkah lebih jauh dari Allah SWT. Dzikir mulai
surut bahkan terhenti. Syaitan pun mendekat. Hingga otak pun tiada lagi
memikirkan akhirat, lebih mengkhawatirkan dunia yang terlalu menyita pikiran
dan tenaga. Kalau diruntut tentang perjalanan anak adam yang sebenarnya,
persoalan dunia ini sungguh jauh kecil dibanding masalah masing-masing kita di
akhirat. Masalah itu adalah sunnatullah… pasti ada disetiap kehidupan.
Sahabat…. Janganlah terlalu lama tenggelam dalam
ketidakpastian, tegakkanlah badan! Lebarkanlah mata! Buka pikiran! dan lihatlah
sekitarmu…
Walaupun IPK turun…Engkau masih dapat belajar sesuka hati, karena sebenarnya ilmulah yang kita butuhkan,Walalu Anamah terasa sangat berat…Engkau masih dapat berjalan dan masih kuat, karena selalu ada teman yang menopang,Walau uang kiriman tak kunjung datang…Engkau masih dapat hidup dan makan, karena Allah-lah yang memberimu makan,Walau tuntutan kuliah semakin keras…Engkau masih dapat tersenyum, karena yakin sesungguhnya diri dapat menyelesaikannya,Bulatkan tekadmu, menempuh nasib kemanapun menuju,Serahkanlah hidup dan matimu, serahkan pada Allah semata….
Mari bangkit dari kegalauan diri, keluarlah dari
kegelapan dan menuju cahaya. Ingatlah Tuhanmu, ingatlah Allah Ta’ala, ucapkan “Bismillahirrah
maa nirrakhiim”. Surat cinta Allah, “Alaa bidzikrillahi tathma innul Quluub” [QS.13:28].
Karena hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.
Adakah yang bertanya,
“tapi bagaimana dengan masalahku?” jawabnya adalah: Pahami……….. Hadapi……….
Nikmati :).
Kemudian ada lagi yang
bertanya, “gimana saya harus mulai? masalahku terlalu besar”. Jangan katakan,” yaa Allah, masalahku
sangat besar”. Tetapi katakanlah, “wahai masalah, Allah Maha Besar”. Bagaimana
memulai? Melangkahlah! Maka langkah berikutnya akan lebih mudah.
#Say to Galau,
“Loe Gue End”. Don’t we? ^^
By : Keigo_ArRifaiy
No comments:
Post a Comment