وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ
لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan
Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina".” (Qs.
Al-Mukmin: 60)
[1326] Yang dimaksud
dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
Setiap kali manusia menjalani hidup, dari mulai bangun
tidur sampai tidur lagi selalu ada pekerjaan (baca:ikhtiar) yang dilakukan.
Apalagi bila sahabat adalah seorang aktivis mahasiswa. Bahkan ada yang
mencari-cari kegiatan apabila tidak ada agenda di suatu waktu. Setiap kita
punya tujuan masing-masing dan perlu ikhtiar untuk meraihnya, right?
Seperti yang kita ketahui, Rasul mengajarkan kita untuk
berusaha dan berdo’a. itu adalah satu paket yang sering ktia sebut sebagai
tawakal. Terwujud melalui doa yang acap kali kita baca tatkala keluar rumah
demi mencari Ridho Illahi.
“bismilaahi
tawakaltu ‘alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahi”
Artinya : Dengan
menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan
kekuatan selain dengan Allah saja.
Kita membacanya dengan harapan bahwa
setiap langkah kita akan dituntun oleh Allah Ta’ala.
Berdo’alah,
wujud dekatmu kepada Allah Subhanahu
wata’ala
Seorang muslim, apabila dia tidak pernah atau jarang
sekali berdo’a, maka hampir dapat dipastikan hatinya jauh dari Allah. Apabila
sahabat sudah merasa dekat dengan Allah, bahkan lebih dekat dari urat leher
kita sendiri, merasa selalu diawasi oleh Allah (muraqabatullah) maka sahabat
sudah mempunyai tiket terwujudnya do’a. berdo’a kepada Allah,-kalo boleh ane
ibaratkan- seperti mengajukan proposal. Apabila ingin ditembusi ya.. harus
dikemas dengan bagus, orangnya meyakinkan, bisa jadi punya cukup kedekatan
emosional dengan Allah..
Sahabat apabila sudah dekat dengan Allah, jauh melebihi
kedekatan dengan siapapun dan apapun, maka otomatis ketika ada masalah kita
pertama kali akan mengadu kepada Allah, memohon kasih sayang dari-Nya. Namun,
apabila kita masih curhat masalah pribadi kita kepada orang lain sebelum kepada
Allah, berarti dalam hati secara sadar maupun tidak, dia telah menomor dua-kan
kedekatannya dengan Allah. Itulah parameter kita…….. marilah sahabat, kita intropeksi
diri.
Berdo’alah, sahabat
tidak akan menyesal
Allah Ta’ala sayang kepada kita. Dan akan lebih disayang
jika kita senantiasa bergantung kepada-Nya. Segala do’a yang kita panjatkan
kepada Allah Ta’ala sebalu berakhir baik pada akhirnya, percaya? Dalam sebuah
hadits, Rasul menyampaikan:
“Tidaklah
seorang muslim berdo’a kepada Allah dengan sebuah do’a yang didalamnya tidak
berisi dosa dan pemutusan tali silaturahim, melainkan Allah akan memberikan
salah satu dari tiga kemungkinan : Allah akan segera mengabulkan do’anya, atau
Allah akan menyimpannya sebagai pahala baginya di Akhirat, atau Allah akan
menghindarkan dirinya dari keburukan yang semisalnya para sahabat berkata,
“kalau begitu kami harus memperbanyak berdo’a(wahai Rasulullah)?”, Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “apa yang Allah berikan kepada kalian
lebih banyak daru tang kalian minta”” (Hadits Shohih. Diriwayatkan oleh Ahmad,
3/18 dan Al-Bukohi dalam Al-Adab Al-Mufrad, no.710)
Mengenai tempat yang mustajab, waktu yang mustajab, adab
orang berdo’a, saya berbaik sangka pastilah sahabat sekalian sudah paham. Lalu
apalagi yang menghalangi kita untuk berdo’a? toh gak ada ruginya…. Mintalah apa
yang ingin sahabat minta. Tentunya permintaan yang baik-baik. Allah itu baik
dan tidak menerima kecuali yang baik-baik(hadits Arba’in no. 10).
Berdo’alah,
karena do’a itu senjata kita
Berdo’a sendiri sudah dicontohkan
kepada kita oleh manusia pertama yang diciptakan Allah Subhanahu wata’ala, generasi pertama Ras manusia, yaitu nabi Adam
as. Ketika diturunkan kebumi karena sebuah kelalaian, hingga berdo’a kepada
Allah Ta’ala agar mengampuni dosanya.
Rabbana
dholamnaa anfusana waillam tagfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khosirin
("Wahai tuhan kami, kami telah bersalah(menganiyaya diri kami sendiri). Dan sekiranya engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami, niscaya dan pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi")
("Wahai tuhan kami, kami telah bersalah(menganiyaya diri kami sendiri). Dan sekiranya engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami, niscaya dan pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi")
Doa adalah
senjata yang menyelamatkan Nuh a.s. dengan diturunkannya air bah kepada
kaummnya.
“Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah
Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan
menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang
berbuat maksiat lagi sangat kafir. Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku,
orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman
laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang
zalim itu selain kebinasaan".
(QS. Nuh:26-28)
Doa juga
senjata yang menyelamatkan Musa a.s. ketika melawan tiran ketika itu, Firaun.
“Musa berkata, ‘Robbis rohlii
shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’ [Ya Rabbku,
lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah
kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS.
Thoha: 25-28)
Doa yang membuat Nabi Daud as. Semakin
dicinta Allah.
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Di antara doa Nabi Daud
’alihis-salaam ialah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu cintaMu
dan cinta orang-orang yang mencintaiMu dan aku memohon kepadaMu perbuatan yang
dapat mengantarku kepada cintaMu. Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai
daripada diriku dan keluargaku serta air dingin.” Dan bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallammengingat
Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelarinya sebaik-baik manusia dalam
beribadah kepada Allah.” (HR
Tirmidzi 3412)
Do’a pula
yang memperkenankan Allah untuk memberikan kemenangan kepada Rasulullah SAW.
dalam benyak pertempuran yang beliau lakukan. Bahkan dengan kekuatan dan
kedahsyatan doa, negara super power waktu itu, Persia dan Romawi berhasil ditaklukkan
oleh kaum Muslimin. Barakallah..
By :
Keigo_ArRifaiy
8 comments:
bagus dek, tapi maaf agak sulit dibaca, mungkin karena pilihan warna tulisan dan background kurang sinkron. Oya, SAW, SWT sebaiknya tidak disingkat, oke..Baarakallaahufiik
trimakasih apresiasinya..
hmm, saran seperti ini yang aku butuhkan. makasih mbk
segera di edit..
makasih uda diingatkan ya cal, aku merinding bacanya.
wew, alhamdulillah... sama" tika,
saling mengingatkan ya
kita diperintahkan memintak kepada-NYA maka mintalah hanya kepada-NYA. jangan kepada yang lain.
subhanallah.. yups setuju sama kang kombor
bacaan yang sangat inspiratif
lanjutkan yoo ^O^
alhmd... insyaAllah, mencoba di follow up lg :)
Post a Comment