Assalamu’alaikum wr.wb
Masih inget dgn blog
ini kan ya? He4… semoga sahabat gk bosen baca postingan ane…… insyaAllah yang
menulis maupun yang membaca dapet manfaatnya.. amiin
Nah fenomena jaman
sekarang, beberapa muslim mengeluh bahwa ibadah itu terkesan berat dan
menjemukan. Berat atau tidaknya sesuatu, sangat terkait dengan minat dan
kebutuhan kita(baca:ikhlas). Pertanyaanya adalah seberapa sadar kita akan
kebutuhan yang haqiqi itu. Sahabat masih ingat surat cinta Allah yang tertuang
dalam QS. Adz-Dzariyat[51]:56, “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Islam memberikan solusi
jitu, bagi mereka yang menginginkan ibadah kepada Allah namun manfaat lahiriah
tetap ia dapatkan. Sahabat tentunya tidak asing lagi dengan “puasa”, ibadah
yang murah dan membawa serta manfaat dari berbagai segi. Ada banyak macam puasa
dengan seabrek pahala serta keuntungan, ada puasa senin-kamis, puasa asysyura’,
puasa ayyamul bidh, puasa daud. Tua-muda, kaya-miskin, pria-wanita,
dosen-mahasiswa, semua orang dapat melaksanakannya. Lalu apa lagi yang
menghalangi kita untuk berpuasa?
Inilah sedikit manfaat langsung
jika sahabat berpuasa :
Pertama,
dari
segi ekonomi. Ibadah ini sangat cocok untuk dilakukan oleh sahabat, apalagi
jika sahabat adalah seorang mahasiswa yang nge-KOST terutama ketika
kalau-orang-orang sering sebut-“ TANGGAL TUA”.
Beberapa anggaran makan pun bisa dipotong dan dapat digunakan untuk
membeli buku, dan lain sebagainya.
Kedua, dari segi sosial. Keadaan diri sedang
berpuasa membuat ingat kalau kita sedang menjalankan ibadah. Setiap detik waktu
berpuasa, dinilai ibadah oleh Allah. Ibadah yang baik akan membuat wajah
bersemburat cahaya keimanan, sehingga orang sekitarnya senang berada
dekat-dekat denganya akan ikut terkena efek positifnya. Pun ketika bertemu
dengan hal-hal yang kurang syar’i, kita lebih mudah mengidentifikasi karena
sinantiasa dalam pikiran yang bersih untuk kemudian kita hindari hal tersebut.
Ketiga,
dari segi kesehatan. Wow jelas… banyak orang telah membuktikan dan bahkan
dokter dalam proses medisnya menyarankan pasien tertentu untuk puasa (walau
beberapa jam saja), tetapi esensinya adalah puasa itu menyehatkan. Teringat
dijaman ketika Rasulullah dianugerahi seorang thabib dari seorang raja, sebagai tempat berobat jika ada umat
yang sakit. Namun thabib tersebut-setelah sekin lama- mengeluh, “ kenapa dengan
orang-orang ini? Apakah mereka tidak suka kepadaku, sehingga tidak ada yang mau
datan gberobat padaku?”. Akhirnya Thabib tersebut paham bahwa kaum muslimin
kala itu melakukan kebiasaan yang menyehatkan, yang mungkin sekarang kita sebut
sebagai PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Salah satunya yaitu puasa…..
Beberapa manfaat diatas
tentunya bukan menjadi alasan utama kita dalam beramal shaleh. Sepatutnya kita
sebagai umat muslim untuk beribadah hanya karena mengharap Ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala, manfaat tersebut
hanyalah sebagai efek dari ketaatan kita. Seperti pepatah mengatakan, “ jika
kita menanam padi maka rumput juga kita dapatkan. Tetapi jika kita menanam
rumput maka padi tentu tidak kita dapatkan”.
Mungkin hal inilah yang
menjadi latar belakang mengapa para anbiya dan pengikutnya tidak pernah ragu
dan tidak pula mereka bersedih hati. Karena dibalik ketaatan mereka, ada
tersirat efek positif karenanya. Seperti firman Allah ‘azza wa jalla, “Ingatlah,
Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati. (yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka
selalu bertakwa.” (QS. Yunus[10]: 62-63)
Akan tetapi meskipun
kita tahu beragam akan kebermanfaatannya.. kadang kita susah untuk membuat diri
bangun lebih awal untuk menyiapkan hari serta sahur untuk puasa siang hari, betul gak? Nampaknya hal ini terkait pula dengan
aktivitas kita sebelumnya. Apakah banyak taat atau masih ada maksiat. Maksiat
kepada Allah membuat diri susah bangun malam, betapa tidak? Bagaimana mungkin
Allah berkenan membangunkan jika hati kita masih jauh dari-NYA, bermaksiat
tanpa kita sadari.
Karena itu tips dibawah semoga membantu sahabat untuk bangun
malam.
1.
Niat yang lurus karena beribadah kepada
Allah SWT
2.
Hindari maksiat pada siang hari sebelum
puasa. Ini bisa menjadi latihan yang bagus untuk menahan hawa nafsu, karena
sebagian besar maksiat adalah karena hawa nafsu
3.
Berdoa dan ber-azam untuk bangun malam.
Mohon kepada Allah untuk dibangunkan esok hari
4.
Jangan tidur larut malam. Tentu jatah
untuk tidur kita akan berkurang dan membuat mata enggan untuk menampakkan
wujudnya. Akibatnya? Bangun kesiangan, badan lemas, cenderung susah untuk
tersenyum(badmood)
5.
Minta teman sebelah kamar untuk membantu
membangunkan, atau kalau tidak memungkinkan coba PDKT sama weaker
Jadi tunggu apa lagi?
Mulailah dari sekarang, mulai dari yang ringan nan menyehatkan. Hitung-hitung
sebagai persiapan diri menuju bulan yang dinanti-nanti, bulan yang penuh berkah
dan maghfiroh, bulan dimana syaitan dibelenggu, yaitu bulan ramadhon-semoga
sahabat masih ingat atmosfirnya-.
Semoga yang belum
berpuasa mendapatkan ghirah untuk
memulai, dan semoga yang sudah memulai terus dikuatkan oleh Allah SWT, serta
yang sudah rutin kelak akan dipanggil Allah untuk memasuki jannah-NYA melewati
salah satu pintunya, yaitu pintu puasa. Amiin.
Keigo_ArRifaiy
5 comments:
puasa memang ibadah untuk mujahadah linafsih dr segala nafsu dunia, makan, belanja, syahwat, smuaanya...
yups.. puasa membuat diri selalu ingat akan 2 kenikmatannya, ketika berbuka dan bertemu dengan Tuhannya
selamat puasa ramadhan mas keigo. semoga berkah. Amin.
selamat berpuasa Ramadhan 1433 H. sebelum itu mohon maaf lahir dan bathin. :)
syukron atas sambutan puasa ramadhon.nya,
afwan baru bs buka blog lagi akhir2 ini. semoga tetap istiqomah. amiin
Post a Comment